Gambar Sampul Bahasa Indonesia · j_Bab 10 Hidup Terkepung Hutan BTS
Bahasa Indonesia · j_Bab 10 Hidup Terkepung Hutan BTS
Sunardi

24/08/2021 11:54:20

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Manusia hidup tidak bisa lepas dari lingkungannya. Di sekitar mereka ada

orang, binatang, tumbuhan, dan alam. Seandainya “tetangga” tidak ada, kehidupan

ini terasa tersiksa. Membicarakan masalah lingkungan tentu tidak ada habis-

habisnya. Untuk keperluan itu, kita berlatih mencari informasi dari berbagai

sumber, menganalisisnya, dan mengajukan pertanyaan kalau belum tahu melalui

pelajaran ini.

Pelajaran 10

Hidup Terkepung

Hutan BTS

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

Kemampuan Berbahasa

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

120

A. Mendengarkan

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat membedakan informasi dan pendapat dari

dialog.

Membedakan informasi dan pendapat

Untuk membedakan informasi dan pendapat, perhatikan analisis atas berita tertulis berikut!

KLH (1) Usulkan Moratorium Terbatas (2)

Kementerian Negara dan Lingkungan Hidup

(3) mengusulkan moratorium terbatas penebangan

hutan (4) yang disinyalir menyebabkan banjir dan

tanah longsor (5).

“Saya (6) akan sampaikan usulan ini (7) pada

rapat kabinet dalam waktu dekat,” (8) kata Menteri

Negara Lingkungan Hidup (9) di sela Rapat Koor-

dinasi Penataan dan Penegakan Hukum Ling-

kungan (10) di Jakarta (11), Jumat (

29/12

) (12).

Kompas, 30 Desember 2006

Berita di atas menyampaikan informasi mengenai

siapa

yang melakukan,

apa

yang

dilakukan,

mengapa

dilakukan,

kapan

dilakukan, dan

di mana

dilakukan. Informasi tersebut

sesuai dengan kenyataan di lapangan. Sifatnya faktual. Kecuali itu, dalam berita kadang-

kadang diselipkan pendapat di dalam berita. Perhatikan penggalan berikut!

Hutan di wilayah Sumatra bagian selatan

sudah hancur akibat ulah manusia. Hal itu

menyebabkan warga di Provinsi Sumatra Selatan

dan Jambi selalu terancam bencana banjir atau

tanah longsor pada saat musim hujan.

Ironisnya kerusakan hutan terbesar di Suma-

tra Selatan dan Jambi justru terjadi pada hutan

lindung yang selama ini merupakan salah satu

sumber penyangga tata air wilayah tersebut. Hutan

yang berperan ekologis sebagai penahan banjir di

musim hujan dan penyedia air saat kemarau

ternyata punah seluruhnya.

Kompas, 13 Januari 2007

Judul memuat

siapa

yang melakukan

(1) dan

apa

yang dilakukan (2).

Paragraf pertama memuat

siapa

(3),

apa

yang dilakukan (4), dan

mengapa

dilakukan (5).

Paragraf kedua memuat

siapa

(6, 9),

apa

yang dilakukan (7),

kapan

dilakukan (8, 10), dan

di mana

dilakukan (11, 12).

Paragraf pertama dan kedua memuat

pendapat

penulis.

Paragraf kedua selain menyampaikan

pendapat

juga menyampaikan

informasi

faktual bahwa di Sumatra

Selatan dan Jambi terdapat hutan

lindung.

HIdup Terkepung Hutan BTS

121

Demikian pula halnya pada sambutan, khotbah, diskusi, wawancara,dan dialog. Informasi

dan pendapat selalu disampaikan. Perhatikan penggalan wawancara berikut!

Apa yang dimaksud pewarna?

Pewarna adalah bahan untuk mempertegas

warna barang. Ada yang sintetis dan ada yang

nonsintetis. Pewarna sintetis dibuat secara

kimiawi. Misalnya, warna dalam cat sengaja dibuat

secara khusus dari senyawa-senyawa turunan

protenium. Kandungan warnanya tidak bisa

didegradasi. Kandungan logam berat yang ada di

dalamnya tidak baik bagi kesehatan. Antara lain

dapat menimbulkan kanker, menyerang saraf otak,

dan dapat mematikan organisme di lingkungan.

Dikutip dan disesuaikan dari

Jawa Pos

, 14 Februari 2007

Dalam wawancara di atas disampaikan informasi adanya dua macam pewarna: sintetis

dan nonsintetis. Selain itu juga disampaikan pendapat bahwa pewarna sintetis tidak baik bagi

kesehatan.

Uji Kompetensi 10.1

Penggalan berikut selain menyampaikan informasi faktual juga menyampaikan pendapat.

Sebutkan informasi dan pendapat yang terdapat dalam penggalan berikut!

1. Lahan masih kritis, bencana terus datang. Inilah gambaran lahan di Kalimantan. Luasnya

setara dengan gabungan Pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, serta

pulau-pulau kecil di sekitarnya. Melihat gambaran itu, banjir, sungai yang surut, sedimentasi,

dan kebakaran lahan tak terkendali sangat mungkin menjadi bencana rutin bertahun

mendatang. Apalagi hutan dan tutupan vegetasi berkondisi baik yang merupakan benteng

alam dalam melawan banjir dan erosi luasnya cuma 43 persen dari total areal Kalimantan.

2. Awal tahun ini, Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Regional Kalimantan

Kementerian Negara Lingkungan Hidup mencatat, lahan kritis di Kalimantan ada 16.060.000

hektare. Jika data terakhir milik Badan Pengelola dan Pelestarian Lingkungan Hidup Daerah

(BPPLHD) dimasukkan, angkanya membengkak, 17 juta hektare lebih. Tambahan satu

juta hektare lahan kritis itu dihasilkan dalam semusim kebakaran saja, tahun lalu. Sejuta

lahan kritis tambahan itu disampaikan dalam rapat koordinasi pemadaman kebakaran

lahan di Banjarmasin, 2 November lalu.

Kompas

, 13 Januari 2007

Informasi : ada pewarna sintetis ada

pewarna nonsitentis

Pendapat : pewarna sintetis tidak baik

bagi kesehatan

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

122

Menyerang

autoritas

Mengemuka-

kan

pratibukti

Menunjukkan

kesalahan

emosional.

Menunjukkan

kesalahan

penalaran

Menggunakan

cara khusus

Ah, orang itu tahu apa? Dia kan penya-

nyi. Tahunya hanya menyanyi, bukan

ahli lingkungan hidup.

Banjir tidak terjadi karena banyak

orang membuang sampah, tapi karena

hujan lebat, bendungan jebol, atau karena

air sungai meluap.

Apakah tidak ada usulan lain yang lebih

baik? Kalau ada, apa salahnya usul

yang kurang baik ditolak.

Tidak ada hubungan antara usul yang

baik dengan perbuatan buruk masa lalu.

Memangnya hanya dua pilihan? Kalau

Sukar berhalangan tetap, apakah

bangsa ini hancur? Tidak! Kalau Sukar

tidak terpilih, apakah bangsa ini hancur?

Tidak! Masih ada tokoh lain!

B. Berbicara

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat mengajukan pertanyaan atau tanggapan

dalam diskusi/seminar.

Menyampaikan tanggapan dalam diskusi/seminar

Apa pun dapat ditanggapi. Tidak terkecuali sikap, perilaku, gagasan, konsep, dan bahkan

prasaran. Salah satu bentuk tanggapan disebut komentar.

Komentar terhadap gagasan, konsep, dan prasaran biasanya difokuskan pada (1) isinya

(nyata atau bohong, hangat atau basi, bermanfaat atau tidak, benar atau tidak, logis atau

tidak, dan lain-lain.); (2) bahasanya (ejaannya benar atau tidak, kata-katanya tepat atau tidak,

kalimatnya benar atau tidak, dan lain-lain.); dan (3) gaya penyampaiannya (objektif atau tidak,

menarik atau tidak, komunikatif atau tidak, dan lain-lain.).

Tanggapan dapat dipilah menjadi dua: menerima (

pro

) dan menolak (

kontra

). Bagi yang

pro, tanggapan biasanya disampaikan dengan menambahkan bukti atau keterangan lain

secukupnya. Sebaliknya bagi yang menolak, sanggahan biasanya disampaikan dengan disertai

alasan yang logis dan rasional.

Sanggahan dapat disampaikan dengan berbagai cara. Di antaranya dengan (1) menyerang

pembicara, (2) mengemukakan pratibukti (

counterargument

), (3) menunjukkan kesalahan

penalaran, (4) menunjukkan kesalahan emosional, dan (5) menggunakan cara-cara khusus

(Keraf, 1985). Perhatikan contoh berikut!

Gagasan

Cara Menolak

Bantahan

Untuk mengurangi polusi udara, kota

ini harus dihijaukan dengan berbagai

tanaman di pinggir jalan.

Banjir terjadi karena banyak orang

membuang sampah sembarangan.

Kalau usul saya ditolak, saya tidak

mau bertanggung jawab bila ada apa-

apa di belakang nanti.

Usul Bapak untuk mengatasi pence-

maran udara tidak dapat kami terima

karena ia bekas penjahat kelas kakap.

Pilihlah Sukar, atau biarkan bangsa

ini hancur!

HIdup Terkepung Hutan BTS

123

Uji Kompetensi 10.2

1. Komentarilah isi pernyataan berikut!

a. Kerusakan hutan di Indonesia dipandang sudah berada pada taraf sangat

mengkhawatirkan akibat kian maraknya penebangan liar sementara upaya pemerintah

untuk mempertahankan kelestarian hutan dipandang masih jauh dari memadai.

b. Akibat eksploitasi hutan untuk berbagai kepentingan, baik yang dilakukaan secara

sistematis maupun secara illegal, kini sebagian besar kawasan di Kalimantan sudah

memiliki hutan muda bahkan sebagian kecil daripadanya sudah memproduksi asap.

2. Komentarilah bahasa pernyataan berikut!

a. Untuk membangun kembali hutan Indonesia, pembenahan moral dan disiplin masyarakat

diyakini menjadi kunci, di samping komitmen semua pihak yang berkepentingan, para

stockholder

, dan para penegak hukum di negeri ini.

b. Barangkali ini suatu tradisinya sejarah. Kongsi dagang Belanda, dulu dikenal dengan

nama keren VOC, pada tahun 1690 melarang masyarakat di Pulau Jawa nyuri kayu di

hutan-hutan. Larangan itu nggak pernah bisa menghentikan masyarakat dalam hal

memanfaatkan hutan.

3. Dalam suatu diskusi, seorang penyaji menyampaikan gagasannya dengan pernyataan berikut.

Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan Saudara-saudara yang saya hormati. Sampai saat ini hutan

di negeri kita sangat luas sekali. Hampir mustahil kita dapat mengukur berapa luas hutan

di negeri kita. Akan tetapi, ... akan tetapi, melihat aktivitas kita dalam mengelola hutan

yang selama ini dilakukan oleh perseorangan, kelompok, perusahaan pemegang hak

pengusahaan hutan, dan pemerintah, saya yakin sepuluh tahun mendatang barangkali

kita tidak mengalami kesulitan untuk mengukur luas hutan kita. Mengapa?

Bagaimanakah pendapat Anda mengenai gagasan di atas? Sependapatkah Anda? Kalau

sependapat, berikan alasan yang memperkuat pendapat tersebut! Kalau tidak sependapat,

berikan alasan dengan memberikan bukti bahwa pendapat itu memang tidak benar!

C. Membaca

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat merangkum isi berbagai ragam teks bacaan

dengan membaca intensif.

Membaca Intensif

Membaca intensif berarti membaca teks dengan penuh kesungguhan agar memperoleh

informasi sebanyak-banyaknya.

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

124

Uji Kompetensi 10.3

1. Bacalah teks berikut dengan cermat!

Bersiaplah, Hutan BTS Bakal Mengitari Kita

Hutan menara telekomunikasi (

base transreceiver station

atau BTS), rupanya

tak terelakkan. Seiring dengan pertumbuhan industri seluler di Indonesia, kebutuhan

akan BTS terus meningkat pesat. Apalagi Indonesia yang merupakan negara

kepulauan dengan kontur geografis yang beragam. Untuk mengatasi masalah ini,

pembangunan menara telekomunikasi sangat dibutuhkan. BTS menjadi penghubung

sinyal antardaerah. Semakin banyak BTS yang ditempatkan di lokasi dengan kontur

geografi yang sulit, hambatan komunikasi seluler akan semakin minim.

Saat ini terdapat 20 ribu BTS yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Angka

ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan kebutuhan operator akan BTS.

Kebutuhan BTS tahun 2007 diperkirakan mencapai 43 ribu. Peluang pembangunannya

masih terbuka luas. Saat ini banyak operator yang melakukan pembangunan menara

sendiri-sendiri. Akibatnya, dalam satu daerah bisa terdapat 5-10 menara dari berbagai

operator. Fenomena hutan

tower

ini pun tak bisa dihindari. Padahal, pengeluaran

operator bisa lebih efisien jika menggunakan infrastruktur tersebut secara bersama-

sama. Ia juga mengungkapkan, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan satu

menara berkisar antara 700 juta rupiah hingga 1 miliar rupiah. Tingginya nilai investasi

ini membuat sektor sewa menyewa menara BTS menjadi bisnis yang menggiurkan.

Harga sewa satu buah menara berkisar antara 15 juta rupiah – 20 juta rupiah

per bulan. Harga ini sudah termasuk biaya listrik,

maintenance

/perawatan, dan juga

retribusi pada pemerintah. Namun jika pihak operator hanya ingin menyewa menara

saja, sewanya lebih murah, bisa dibawah 10 juta rupiah per bulan. Biaya sewa ini

bisa berubah jika ada penyewa kedua (operator lain) yang menggunakan menara

yang sama. Biaya sewa operator pertama, dapat berkurang sekitar 35 persen. Begitu

seterusnya ketika penyewa baru datang, maka biaya sewa operator sebelumnya

akan berkurang secara bertahap. Meskipun demikian, diakui masih banyak opera-

tor yang menggunakan menara sendiri. Hasilnya, banyak menara BTS yang

berkumpul di satu daerah. Karena itu, penggunaan menara bersama seperti halnya

yang terjadi di Amerika dan Australia dapat ditiru. Selain lebih efisien, ‘hutan tower’

dapat dikurangi sehingga tata letak kota bisa diperbaiki.

Republika

, 23 November 2005

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks di atas!

a. Apa yang dimaksud BTS itu?

b. Apa manfaat BTS itu

c. Mengapa pembangunan BTS baru tak terelakkan?

d. Apa akibat dari banyaknya pembangunan BTS baru?

HIdup Terkepung Hutan BTS

125

e. Berapa kebutuhan BTS tahun 2007?

f. Bagaimana cara mengurangi fenomena hutan BTS?

g. Apa keuntungan penduduk Indonesia dengan banyaknya BTS?

h. Sudah cukupkah jumlah BTS saat ini? Mengapa?

i. Bagaimana cara menghemat pengeluaran uang untuk sewa BTS?

j. Mengapa sektor sewa-menyewa BTS menjadi bisnis yang menggiurkan?

D. Menulis

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat menyusun karya ilmiah berdasarkan kajian

buku dan hasil penelitian.

Menyusun Karya Ilmiah

Karya ilmiah merupakan bentuk karya tulis. Ciri utamanya terletak pada bentuk, bahasa,

dan isinya. Bentuknya sesuai dengan ketentuan yang lazim. Bahasanya baku, sedangkan

isinya, kecuali ilmiah, juga benar.

Karya tulis biasanya disusun melalui tahap (1) menentukan topik, (2) menyusun kerangka,

(3) mengumpulkan bahan tulisan, (4) mengembangkan kerangka, dan (5) menyunting.

Menentukan topik itu gampang-gampang susah. Disebut gampang karena sumber karya

tulis cukup banyak. Dikatakan susah karena topik yang dipilih mungkin susah ditemukan,

terlalu luas, atau justru terlalu terbatas. Topik yang terlalu luas akan menghasilkan tulisan

yang terlalu umum dan dangkal. Sebaliknya, topik yang terlalu terbatas akan menghasilkan

tulisan yang hanya menyajikan hal-hal yang remeh-remeh.

Idealnya topik yang dipilih itu (1) bermakna, artinya bermanfaat untuk memperluas wawasan

atau pengetahuan pembaca, (2) menarik minat dan memicu semangat penulis semangat

untuk mengembangkannya, (3) menarik dan merangsang pembaca, dan (4) sudah dikenal

penulis, tidak terlalu luas tetapi juga tidak terlalu terbatas.

Apabila topik sudah ditetapkan, kegiatan selanjutnya adalah menentukan tujuan tulisan

sebagai arah untuk mencari bahan, informasi, dan penyajiannya.

Karya ilmiah biasanya memuat tiga bagian, yaitu pendahuluan, tubuh karangan, dan

penutup. Pada jenis karya ilmiah tertentu terdapat beberapa bagian tambahan.

Pendahuluan biasanya memuat halaman judul, halaman pengesahan, halaman

persembahan/motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, arti lambang,

singkatan, dan abstrak (ringkasan). Nomor halaman bagian ini ditulis dengan angka Romawi

kecil (i, ii, iii, dan seterusnya.) di kaki halaman.

Tubuh tulisan memuat pendahuluan, pembahasan utama, dan penutup. Masing-masing

diberi judul. Bab pertama biasanya diberi judul

Bab I Pendahuluan

. Bagian ini memuat

(1) Latar Belakang Masalah, (2) Ruang Lingkup/Batasan Masalah, (3) Tujuan, (4) Metode,

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

126

dan (5) Hasil

, dan lain-lain. Bab kedua yang memaparkan landasan teoretis diberi judul

Bab II

Landasan Teoretis,

dan seterusnya. Bab terakhir diberi judul

Bab Penutup

. Nomor halaman

tubuh tulisan ditulis dengan angka

1, 2, 3,

dan seterusnya di kaki halaman.

Penutup karya ilmiah biasanya berupa daftar pustaka. Ada pula karya ilmiah yang

dilengkapi lampiran dan indeks.

Sejalan dengan keterangan di atas, kerangka (

outline

) karya ilmiah mencerminkan ketiga

bagian itu. Di dalamnya terkandung pokok-pokok pikiran yang disusun secara logis dan teratur.

Salah satu modelnya disebut kerangka topik. Kerangka model ini hanya memuat frase yang

berisi butir-butir topik, subtopik, dan sub-subtopik.

Kerangka yang telah disusun selanjutnya dikembangkan menjadi tulisan yang sebenarnya.

Contoh kerangka karya ilmiah

Peningkatan Pendapatan Petani di Jember

Kata pengantar

Daftar isi

Abstrak

Bab I

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Ruang Lingkup

Tujuan

Metode

Hasil

Bab II Gambaran Umum Daerah Penelitian

Letak Geografis

Kondisi Demografis

Kondisi Sosial

Bab III Landasan Teori

Petani

Sumber Pendapatan Petani

Pembinaan Peningkatan Pendapatan Petani

Bab IV Analisis Data

Pembahasan

Pelaksanaan Pembinaan Peningkatan Pendapatan Petani

Bab V Penutup

Kesimpulan

Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

HIdup Terkepung Hutan BTS

127

Uji Kompetensi 10.4

Susunlah kerangka karya tulis mengenai lingkungan yang menarik perhatian Anda masing-

masing!

E. Ada Apa dalam Bahasa Kita

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat menganalisis kata berkonfiks yang terdapat

dalam teks.

Memahami Kata Berkonfiks

1. Menentukan fungsi konfiks

Sebagaimana imbuhan, konfiks memiliki fungsi dan arti. Menentukan fungsi konfiks

dapat dilakukan dengan menganalisis perubahan jenis kata (kelas kata, kategori) dari

jenis kata sebelum memperoleh konfiks ke jenis kata sesudah memperoleh konfiks.

Ambillah contoh pasangan kata

baik – kebaikan,

pergi – kepergian

dan

butuh

kebutuhan

.

baik

(kata sifat)

kebaikan

(kata benda)

pergi

(kata kerja) –

kepergian

(kata benda)

butuh

(kata kerja) –

kebutuhan

(katar benda)

Dengan cara demikian, dapat ditetapkan bahwa konfiks

ke-an

berfungsi membentuk

kata benda.

2. Menentukan arti konfiks

Menentukan arti konfiks dapat dilakukan, yaitu menggantikannya dengan kata atau

kelompok kata yang sesuai (Bagan 10.1).

Bagan 10.1 Analisis semantis berkonfiks

ke-

baik

-an

hal

ke-

pergi

-an

hal

ke-

butuh

-an

yang di - kan

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

128

○○○○○○○○○

Uji Kompetensi 10.5

1. Tentukan lima kata berkonfiks ke-an yang terdapat dalam teks berikut!

Kesehatan merupakan kebutuhan yang tak terelakkan. Hidup sehat menjadi dambaan

setiap masyarakat. Demikian pula dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Tidak hanya

secara kuantitas, tetapi juga secara kualitas. Masyarakat semakin sadar bahwa untuk

bisa hidup sehat, bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari harus memiliki gizi yang

cukup dan sehat. Tetapi, dalam kenyataannya, produsen makanan banyak yang belum

memahami hal itu. Bisa dimaklumi, dengan keterbatasan yang dimiliki oleh produsen dalam

aspek higienis dan kesehatan, makanan yang diproduksi memiliki potensi risiko tinggi

akan kontaminasi. Terutama oleh bakteri dan bahan kimiawi (

Jawa Pos

, 23 Agustus 2006).

2. Tentukan fungsi dan arti konfiks pada kata-kata yang tercetak miring dalam kalimat berikut!

a. Gedung

kedutaan

negara sahabat itu terletak di taman yang asri di tengah kota.

b. Dari gedung itu puncak Monas

kelihatan

menjulang tinggi di depan istana negara.

c. Para siswa menghijaukan sebagian kota.

Penghijauan

ketika itu mendapatkan dukungan

dari masyarakat dan pemerintah daerah.

d. Setiap pagi Aan dan Abi berjalan kaki ke sekolah.

Perjalanan

mereka sering terganggu

oleh banyaknya yang berlalu lalang di jalan yang biasa mereka lalui.

e. Pak Abdullah beternak ayam. Kini

peternakan

Pak Abdullah sering dikunjungi pejabat

dari pusat.

Rangkuman

1. Pada bidang perkabaran ada empat istilah yang saling tunjang, yaitu, fakta, data,

informasi, dan pendapat.

Fakta

adalah sesuatu yang sungguh-sungguh terjadi atau

yang benar-benar ada, sedangkan

informasi

merupakan keterangan mengenai

keberadaan sesuatu.

Data

merupakan keterangan yang benar dan nyata, yang dapat

dijadikan dasar kajian. Data dan informasi memuat fakta kalau sesuai dengan

kenyataan tanpa mempersoalkan bagaimana pendapat orang tentang kenyataan

itu. Kesimpulan, penilaian, pertimbangan, dan keyakinan seseorang tentang suatu

fakta disebut pendapat atau opini. Suatu pendapat hanya diterima kalau tidak

mustahil, dan akan ditolak kalau mustahil

2. Apa pun dapat ditanggapi. Salah satu bentuk tanggapan disebut komentar. Bisanya

komentar biasanya difokuskan pada (1) isinya (nyata atau bohong, hangat atau

basi, bermanfaat atau tidak, benar atau tidak, logis atau tidak, dan lain-lain); (2)

bahasanya (ejaannya benar atau tidak, kata-katanya tepat atau tidak, kalimatnya

benar atau tidak, dan lain-lain); dan (3) penyampaiannya (objektif atau tidak, menarik

atau tidak, komunikatif atau tidak, dan lain-lain). Tanggapan pada dasarnya dapat

dipilah menjadi dua, yaitu menerima (

pro

) dan menolak (

kontra

).

HIdup Terkepung Hutan BTS

129

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

3. Dari sebuah bacaan kita dapat membuat ikhtisar, ringkasan, atau rangkuman. Kalau

beberapa tulisan atau pendapat diringkas dalam sebuah uraian singkatn namanya

rangkuman.

4. Karya ilmiah merupakan bentuk karya tulis. Ciri utamanya terletak pada bentuk,

bahasa, dan isinya. Bentuknya sesuai dengan ketentuan yang lazim. Bahasanya

baku, sedangkan isinya, kecuali ilmiah, juga benar. Karya ilmiah biasanya memuat

tiga bagian, yaitu pendahuluan, tubuh karangan, dan penutup. Pada jenis karya

ilmiah tertentu terdapat beberapa bagian tambahan.

5. Sebagaimana imbuhan lain, konfiks memiliki fungsi dan arti. Menentukan fungsi

konfiks dapat dilakukan dengan menganalisis perubahan jenis kata (kelas kata,

kategori) dari jenis kata sebelum memperoleh konfiks ke jenis kata sesudah

memperoleh konfiks. Menentukan arti konfiks dapat dilakukan menggantikannya

dengan kata atau kelompok kata yang sesuai.

Evaluasi

1. Tentukan sebuah informasi dan sebuah pendapat di dalam percakapan berikut!

Menurut Anda, apa bahaya penggunaan pewarna yang berasal dari bahan sintetis?

Kandungan warna yang berasal dari bahan sintetis tidak bisa didegradasi atau tidak

diperbarui. Selain itu, kandungan logam berat yang ada sangat tidak baik bagi kesehatan

manusia. Antara lain dapat menimbulkan kanker, menyerang saraf otak, dan dapat

mematikan organisme di lingkungan.

2. Rumuskanlah pertanyaan sehingga diperoleh jawaban sebagai berikut!

a. Alam kita kaya akan berbagai jenis flora sehingga bisa dimanfaatkan, antara lain,

sebagai bahan perwarna. Kelebihan pewarna alami ini adalah ramah lingkungan, tidak

membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta bisa mengalihkan bahan

pewarna yang berasal dari minyak bumi.

b. Memang nantinya arahnya ke sana. Penggunaan warna berbahan natural akan semakin

sering digunakan dengan pertimbangan utama untuk kesehatan manusia dan lingkungan.

3. Jelaskan gagasan utama pernyataan berikut!

a. Tambora yang sudah luluh lantak oleh aktivitas penebangan liar atau

illegal logging

tumbuh menjadi sebuah lahan kritis.

b. Warna-warna kuat seperti oranye dan warna gelap seperti hijau tua dan biru tua cenderung

menimbulkan kesan sempit pada sebuah ruang dan sebaliknya warna-warna lembut

seperti beige dan warna terang seperti putih memberi kesan luas.

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

130

4. Susunlah karya tulis sederhana tentang lingkungan sekolah ini! Paparkan secara runtut

dengan kata dan kalimat yang sederhana agar mudah dipahami! Paparan tidak perlu panjang-

panjang, dua tiga paragraf saja cukup!

5. Jelaskan arti konfiks pada kata yang tercetak miring dalam penggalan berikut!

a. Saudara-saudara. Hutan pada masa keemasannya pernah menjadi penyumbang dana

terbesar bagi

pemulihan

ekonomi di era tahun 1967 hingga 1973, sebelum minyak dan

gas menjadi primadona seperti sekarang.

b. Saudara-saudara, banyak kalangan berpendapat bahwa hancurnya hutan Indonesia

merupakan akibat dari kombinasi

kerakusan

manusia, kebijakan pemerintah yang blun-

der selama masa Orde Baru, serta sistem ekonomi dan politik yang penuh nuansa

korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Refleksi

Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban

Anda atas soal evaluasi di atas! Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat

keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.

Tabel Penguasaan Materi

Skor

Tingkat Penguasaan Materi

85 – 100

Baik sekali

70 – 84

Baik

60 – 69

Cukup

< 60

Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang

berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi

pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.